Loading
Post Detail
By Nanda Sari Ningrum
0
0
Capek jadi orang tua itu nyata, dan rasa bersalah setelah melakukan kesalahan ke anak juga sering jadi beban berat. Kamu ga sendirian. Banyak orang tua merasakan hal yang sama, cuma jarang terucap.
Islam memandang lelah & salah orang tua.
Rasulullah ﷺ tahu beratnya tugas jadi orang tua. Beliau bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya…” (HR. Bukhari & Muslim)
Artinya: Allah tahu ini amanah berat. Jadi capek itu bukan tanda gagal, tapi bukti kamu sedang memikul amanah besar.
Dan soal kesalahan, Rasulullah ﷺ juga mengingatkan:
“Setiap anak Adam pasti bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.” (HR. Tirmidzi, no. 2499)
Jadi, bukan “ga pernah salah” yang Allah lihat, tapi apa kamu kembali, memperbaiki, dan minta ampun. Itu justru bikin kamu dekat dengan Allah.
Rasa bersalah = tanda hati yang hidup.
Kalau kamu masih merasa bersalah, itu artinya hatimu ga mati rasa. Hati masih lembut, masih pengen jadi ibu baik, masih takut menyakiti. Itu tanda kebaikan dalam dirimu.
Kalau hati keras, orang ga akan peduli lagi meski salah. Jadi rasa bersalahmu = alarm fitrahmu.
Cara menata ulang setelah salah.
Istighfar langsung. Saat sadar salah, segera ucap “Astaghfirullah”, ini bukan sekadar doa, tapi juga jadi jeda emosional.
Dekati anak setelah reda. Kalau sempat marah atau keras, datangin anak, peluk, bilang sederhana: “Tadi Mama salah, Mama sayang kamu.” Anak itu pemaaf luar biasa. Bahkan pelukan setelah marah bisa lebih memperkuat ikatan.
Doa khusus orang tua. Rasulullah ﷺ mengajarkan doa ini:
رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا (QS. Al-Isra: 24)
Tapi kamu juga boleh membaliknya untuk dirimu: “Ya Allah, rahmati aku dalam mendidik anakku sebagaimana Engkau rahmati orang tuaku.”
Ingat: Allah tidak menuntut sempurna. Allah tidak menuntut kamu jadi orang tua yang sempurna, tapi orang tua yang berusaha. Capek, salah, jatuh, bangkit lagi, artinya itu semua bagian dari ibadahmu.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)

Nanda Sari Ningrum
Co Founder at TitikTemuKita
Published on 23 September 2025
Belum ada komentar.