Alhamdulillah ‘ala kulli hal.. cerintanya adalaah, intinya aku tertampar sekaligus bersyukur banget dengan activity ini. Yg sebelumnya Ahnaf sudah melakukannya. Bahkan mendalaminya selama berbulan-bulan. Bukan membuat kincir angin sederhana, tapi baling-baling bambu sungguhan (kolecer) yg kompleks dengan segala ornamennya.

Bukan, utamanya bukan berbangga atas pencapaiannya bisa melakukan ini. Karena jelas, ini adalah karuniaNya. Tas izinNya. dengan pertolongan dan kekuatan dari Nya.

Yaitu dengan activity ini justru Ahnaf ga lagi membuat kincir, justru umma yg membuatkan. Dengan merecall banyak memiri saat Ahnaf mengeksplorasi kolecer beberapa bulan lalu, dan waktu eksplorasinya juga berbulan-bulan dengan segala drama dan kegigihannya.

Alhamdulillah Alhamdulillah binni'matihi tatimmus sholihaat… Allah yg telah karuniakan fitrah belajar dalam diri anak. Juga fitrah individual, yg mungkin kadang atau bahkan sering kali membuat orang tua tak sabar. Karena merasa “dilawan”.

Kali ini, terkesan sekali untukku khususnya. Bukan soal activity nya, tapi makna di dalamnya yg membuatku memberikan respon yg berbeda dari sebelumnya.

Gapapa, ga semua hal harus sempurna. Ga semua hal harus dipenuhi sesuai dengan keinginan kita. Justru di sinilah letak kita belajar menerima. Meski tak nyaman rasanya. Tapi percaya, kalau Allah masih punya banyak hal baik untuk kita.

Pelajarannya, jalani dan terima yg saat ini sedang menjadi atensi Ahnaf. Biar ga kehilangan momen. Ketika keinginannya berlebihan, kita sebagai orang tua bisa membatasinya dengan tak begitu menganggapnya serius jika memang diluar aturan atau mengalihkan lalu memberikan penjelasan saat anbisinya telah mereda. Tak perlu mematahkannya.