Loading
Post Detail
By Nanda Sari Ningrum
0
0
Toxic positivity itu kayak masker senyum yang dipaksa nempel, bahkan saat hati lagi luka. Contohnya:
“Gapapa kok, bersyukur aja.”
“Aku harusnya senang dong, bukan sedih!”
“Orang lain aja bisa, Aku juga pasti bisa!”
Niatnya kelihatan baik, tapi efeknya malah mematikan ruang buat ngerasain emosi yang jujur. Lama-lama kita jd ngerasa,
“Apa aku terlalu lemah? Kok aku gak sekuat dia? Kenapa aku malah makin kacau?”
Dan dari situ, muncul insecure, self-pressure, dan emotional swing.
Bedakan Inspirasi vs Tekanan
Kadang kita mengira sedang termotivasi, padahal aslinya, kita sedang menekan diri buat jadi versi orang lain, bukan versi terbaik dari diri kita.
Coba tanya ke diri sendiri,
“Kalau aku nggak lihat hidup dia, apa aku akan tetap ngerasa kurang?”
Kalau jawabannya nggak, berarti kita kena tekanan perbandingan, bukan motivasi sejati.

Nanda Sari Ningrum
Co Founder at TitikTemuKita
Published on 10 Juli 2025
Belum ada komentar.